PENGUAT DAYA



Download speed up internet
Level control air


Penguat daya diklasifikasikan menurut titik kerjanya. Titik kerja (titik Q) yaitu titik pada  garis beban yang menggambarkan keadaan transistor saat tidak ada sinyal masukan.  Menurut titik kerjanya penguat diklasifikasikan menjadi penguat klas A, B, AB, C ,D dan  masih banyak lagi.

- Penguat klas A
•   Mempunyai sinyal keluaran yang paling bagus diantara penguat jenis yang lain.
•   Mempunyai sinyal keluaran yang paling bagus diantara penguat jenis yang lain.
•   Efisiensinya paling rendah, karena banyaknya daya yang terbuang di transistor.

- Penguat klas B
 Penguat dengan letak titik Q di titik cut off garis beban. Kelemahannya yaitu adanya cacat  penyeberangan (crossover distortion) yang terjadi karena adanya tegangan bias pada dioda  basis emitor. Sehingga saat sinyal masukan belum bernilai sebesar tegangan on dari dioda  basis emitor maka tidak akan ada sinyal keluaran. Karena letak titik Q penguat kelas B di  titik cut-off maka untuk satu transistor hanya bisa menguatkan setengah siklus dari sinyal  masukan. Sehingga untuk penguat kelas B digunakan konfigurasi Push-pull dimana dua  transistor akan bergantian bekerja menguatkan masing-masing setengah siklus sinyal  masukan.

- Penguat klas AB
 Merupakan perbaikan dari penguat klas B. Cacat penyeberangan bisa dihilangkan dengan  menambahkan prategangan pada dioda basis emitor. Dengan demikian transistor output  sudah aktif saat belum ada sinyal masukan. Tentu saja titik kerja penguat menjadi berubah  karena transistor tidak lagi berada pada keadaan cut off. Karena itulah disebut penguat klas  AB. Penguat audio yang banyak ada di pasaran pada umumnya adalah penguat klas AB.  Untuk memberi prategangan pada basis emitor tidak harus dengan dioda bisa juga dengan  resistor atau transistor asalkan bisa memberi tegangan untuk mengaktifkan dioda di basis  emitor.Istilah penguatan pada dasarnya berarti membuat menjadi lebih kuat. Dalam bidang  elektronika maka yang diperkuat adalah amplitudo dari sinyal. Untuk mengerti bagaimana  penguat bekerja perlu dimengerti dua tipe penguatan yang utama yaitu :
  1. Penguat tegangan yaitu penguat yang menguatkan tegangan dari sinyal masukan.
  2. Penguat arus yaitu penguat yang menguatkan arus dari sinyal masukan.
      Sedangkan penguat daya yaitu kombinasi dari dua tipe penguat di atas. Meskipun pada  kenyataannya semua penguat adalah penguat daya karena tegangan tidak akan ada tanpa  adanya daya kecuali jika impedansinya tak terhingga.
      Efisiensi dari penguat daya didefinisikan sebagai perbandingan dari daya yang diterima  beban dengan daya yang diberikan oleh catu daya.Sistem umpan balik negatif adalah suatu sistem dimana sinyal keluaran dari penguat  dikembalikan lagi ke masukan penguat tersebut, sehingga sinyal keluaran bergabung  dengan sinyal masukan. Dan sinyal keluaran yang dikembalikan mempunyai fase yang  berlawanan dengan sinyal masukan.
Macam - macam umpan balik negatif
1. Seri - Parallel (Voltage Controlled Voltage Source/VCVS)
      Adalah rangkaian umpan balik negatif yang mempunyai keluaran berupa tegangan yang  dikendalikan oleh masukan berupa tegangan. Tipe dari penguat ini adalah penguat  tegangan. Penguat ini idealnya mempunyai impedansi masukan tak berhingga dan  impedansi keluaran nol.
2. Parallel - Parallel (Current Controlled Voltage Source/ICVS)
      Adalah rangkaian umpan balik negatif yang mempunyai keluaran berupa tegangan yang  dikendalikan oleh masukan berupa arus. Tipe dari penguat ini adalah penguat  transresistansi. Penguat ini idealnya mempunyai impedansi masukan nol dan impedansi  keluaran nol.
3. Seri - Seri (Voltage Controlled Current Source/VCIS)
      Adalah rangkaian umpan balik negatif yang mempunyai keluaran berupa arus yang  dikendalikan oleh masukan berupa tegangan. Tipe dari penguat ini adalah penguat  transkonduktansi. Penguat ini idealnya mempunyai impedansi masukan tak berhingga dan  impedansi tak berhingga.
4. Parallel - Seri (Current Controlled Current Source/ICIS)
      Adalah rangkaian umpan balik negatif yang mempunyai keluaran berupa arus yang  dikendalikan oleh masukan berupa arus. Tipe dari penguat ini adalah penguat arus.  Penguat ini idealnya mempunyai impedansi masukan nol dan impedansi keluaran tak  berhingga.Salah satu penggunaan op-amp adalah sebagai filter. Op-amp sebagai filter maksudnya op-amp berfungsi untuk meloloskan frekuensi yang ditentukan dan menahan frekuensi  (memfilter) frekuensi diluar frekuensi yang ditentukan tersebut. Filter yang dilengkapi  dengan op-amp, selain memfilter frekuensi masukan, juga berfungsi untuk penguatan. Oleh  karena itu, rangkaian filter yang dilengkapi dengan op-amp dinamakan filter aktif.
Umumnya filter aktif digolongkan menjadi :
•   Low Pass Filter (LPF) : meloloskan frekuensi rendah.
•   High Pass Filter (HPF): meloloskan frekuensi tinggi.
•   Band Pass Filter (BPF): meloloskan frekuensi dalam pita/rentang tertentu.
•   Band Reject Filter (BPF): menahan frekuensi dalam pita/rentang tertentu.
•   All Pass Filter (APF) :meloloskan semua frekuensi.
Penguat operasional atau op-amp (dari kata operational amplifier) adalah penguat  diferensial dengan dua masukan dan satu keluaran yang mempunyai penguatan tegangan  yang amat tinggi, yaitu dalam orde 105.
Op-amp saat ini sudah terintegrasi dalam sebuah IC yang dalamnya terdapat suatu  rangkaian elektronik yang terdiri atas beberapa transistor, resistor, dan atau dioda. Jika IC  jenis ini ditambahkan suatu jenis rangkaian masukkan dan suatu jenis rangkaian umpan  balik, maka IC ini dapat dipakai untuk mengerjakan berbagai operasi matematika, seperti  menjumlah, mengurangi, membagi, mengali, mengintegrasi, dsb. Op-amp dapat pula  dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai penguat audio, pengatur nada,  osilator atau pembangkit gelombang, sensor circuit, dsb.