Kebutuhan masyarakat
Indonesia akan energi
listrik saat ini
semakin tinggi. Hal ini seiring
dengan pertambahan jumlah penduduk dan juga kemajuan teknologi. Saat ini sumber
energi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik hanya
menggunakan bantuan air dan angin. Sebenarnya, ada sumber energi lain yang dapat digunakan, yaitu menggunakan
energi cahaya matahari (Solar Energy).
Energi
matahari dapat dimanfaatkan dengan cara merangkai suatu alat yang dapat
digunakan untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Alat yang
dapat digunakan adalah sel surya (solar
cell). Teknologi dengan
menggunakan sel surya
telah lama dikenal oleh manusia.
Pada umumnya, sel surya merupakan sebuah hamparan
semikonduktor yang dapat
menyerap photon dari sinar
matahari dan mengubahnya
menjadi listrik.
Setiap jenis semikonduktor yang berbeda hanya dapat menyerap photons pada tingkat energi tertentu saja yang dikenal dengan
istilah bandgap.
Sel surya sebagai penangkap energi matahari
kemudian dirangkai menjadi sistem pengendali sel surya (solar tracker). Energi listrik yang dihasilkan dari solar tracker akan maksimal apabila sel surya selalu tegak lurus terhadap arah fokus
datangnya sinar matahari. Dengan kata lain, sel surya harus mengikuti arah pergerakan cahaya matahari.
Kesulitan yang
timbul untuk memaksimalkan
penyerapan intensitas maksimum cahaya matahari adalah dalam hal
pembentukan sudut tegak lurus antara sel surya dengan arah
datangnya sinar matahari.
Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat mengendalikan sel surya secara otomatis agar tetap fokus terhadap arah datangnya
sinar matahari. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti menggunakan
mikrokontroler AVR ATtiny2313. Mikrokontroler AVR
ATtiny2313 memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya
dapat menggunakan pemrograman bahasa C yang lebih mudah di pahami bila dibandingkan dengan
pemrograman bahasa assembler.
Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka
rumusan masalah yang diambil yaitu “Apakah sistem
pengendali solar
tracker berbasis mikrokontroler
AVR ATtiny2313 dapat
bekerja optimal mendeteksi
arah datangnya
sinar matahari yang memiliki intensitas tinggi?”
Sistem ini bekerja optimal dapat didefinisikan ketika salah satu LDR baik belakang, depan, kiri, atau kanan terkena cahaya dengan intensitas tinggi, maka solar tracker akan bergerak hingga cahaya yang memiliki intensitas tinggi mengenai LDR yang berada ditengah Dalam penelitian ini akan dirancang rangkaian pemodelan solar tracker dengan menggunakan mikrokontroler AVR ATtiny2313 sebagai pengendali. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada cara kerja rangkaian solar tracker.
Sistem ini bekerja optimal dapat didefinisikan ketika salah satu LDR baik belakang, depan, kiri, atau kanan terkena cahaya dengan intensitas tinggi, maka solar tracker akan bergerak hingga cahaya yang memiliki intensitas tinggi mengenai LDR yang berada ditengah Dalam penelitian ini akan dirancang rangkaian pemodelan solar tracker dengan menggunakan mikrokontroler AVR ATtiny2313 sebagai pengendali. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada cara kerja rangkaian solar tracker.
Pada alat ini menggunakan empat buah sensor peka cahaya
LDR yang dipasang sebagai pelacak arah fokus datangnya sinar matahari, dimana
ke empat sensor tersebut membentuk formasi layang-layang sama sisi dan di
tengahnya terdapat sebuah LDR lagi yang berfungsi sebagai pembanding kuat
cahaya yang diterima oleh masing-masing sensor pada kondisi terfokusnya.
Pada kondisi sebuah sensor mempunyai kepekaan terkuat maka
tracker akan bergerak menuju arah tersebut hingga didapatkan suatu
kondisi kepekaan sensor terkuat tersebut sama dengan kepekaan yang diterima
oleh sensor yang ditengah sebagai pembandingnya.
Pada aplikasinya keempat sensor tersebut masing-masing
dihubungkan dengan komparator pada input inverting, sementara sensor yang di
tengah dihubungkan pada keempat komparator tersebut pada input non invertingnya.
Berdasarkan
prinsip kerja LDR dimana pada kondisi mendapatkan cahaya maka tahanannya turun,
sehingga dengan metode rangkaian diatas pada LDR yang mendapatkan kuat cahaya
terbesar maka tegangan yang dihasilkan adalah tertinggi.
Masing-masing tegangan keluaran LDR terhubung dengan
terminal inverting rangkaian komparator. Sehingga dengan sistem
rangkaian diatas, komparator akan menghasilkan logika tinggi jika salah satu
dari ke empat LDR mempunyai tegangan keluaran lebih besar dari tegangan
keluaran pembadingnya.
Logika keluaran rangkaian komparator inilah yang digunakan
sebagai sinyal informasi bagi rangkaian pemrograman untuk menggerakkan motor DC
menuju arah LDR dengan tegangan terbesar tersebut. Dengan demikian tracker akan
mencari sumber cahaya terkuat hingga didapatkan kondisi tegangan keluaran LDR
pembanding sama atau bahkan lebih besar dari keempat LDR yang dituju tersebut.
Pada kondisi ini keluaran komparator berlogika rendah
sehingga melalui pemrograman pada mikrokontroler putaran motor DC akan
dihentikan.
Aplikasi mikrokontroler ATtiny2313 pada alat ini berfungsi
sebagai penerjemah data konduksi komparator pada rangkaian LDR untuk mengatur
arah putaran motor DC penggerak solar tracker. Untuk aplikasi ini
menggunakan port D sebagai data masukan dan port B sebagai alamat
keluarannya.
Proses kerja mikrokontroler ini ditentukan berdasarkan
pulsa komparator 1,2,3,4 yang masuk pada port D2 hingga D5. Dimana jika
salah satu tegangan pada LDR 1,2,3,4 lebih besar dari tegangan referensi
komparator pada LDR tersebut akan berlogika tinggi, pulsa masukan dari salah
satu komparator 1,2,3,4 ini berfungsi untuk menggerakkan motor solar tracker
sesuai arah posisi LDR, jika tegangan referensi lebih besar dari semua tegangan
LDR, semua komparator berlogika rendah sehingga tidak ada logika untuk menyulut
data masukan pada port D.
Rangkaian driver dirancang untuk mengaktifkan motor
DC sebagai penggerak solar tracker. Kombinasi rangkaian driver ini
dirancang supaya motor DC dapat berputar forward-reverse, menyesuaikan input
program yang bekerja berdasarkan pembacaan sinyal dari LDR.
Rangkaian
driver ini diperlukan untuk memberikan pemisahan tegangan kontrol
sebesar 5 volt yang dihasilkan dari keluaran mikrokontroler menjadi tegangan
sesuai yang dibutuhkan oleh motor DC tersebut.
Perancangan ini menggunakan IC driver L293D yang
memiliki kemampuan menggerakkan motor DC sampai arus 2A dan tegangan maksimum
40 VoltDC untuk satu kanalnya. Pin Enable A dan B untuk mengendalikan
jalan atau kecepatan motor, pin Input 1 sampai 4 untuk mengendalikan
arah putaran. Pin Enable diberi VCC 5 Volt untuk kecepatan penuh dan PWM
(Pulse Width Modulation) untuk kecepatan rotasi yang bervariasi
tergantung dari level highnya. Didalam chip L293D, untuk mengendalikan arah putaran motor
digunakan metode bridge-H dari kombinasi transistor, jadi dengan metode
demikian arus yang mengalir kemotor polaritasnya dapat diatur dengan memberikan
logika ke transistor Q1 sampai Q4.